Puisi Kahlil Gibran tentang Anak, yang berjudul Your children are not your
children, sangat terkenal. Puisi ini mengajarkan dan menyadarkan kepada para
orang tua bahwa anak seharusnya tidak disetir sesuai kemauan orang tua, apalagi
dengan tangan besi. Paling tidak, harus ada ruang kebebasan bagi anak untuk
menentukan nasibnya sendiri. Orang tua hanyalah sebagai fasilitator.
ANAKMU bukan anakmu!
“Anak adalah kehidupan, mereka sekedar lahir melaluimu tetapi bukan berasal
darimu.
Walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu, curahkan kasih sayang tetapi bukan
memaksakan pikiranmu
karena mereka dikaruniai pikirannya sendiri.
Berikan rumah untuk raganya, tetapi tidak jiwanya, karena jiwanya milik masa
mendatang, yang tak bisa kau datangi bahkan dalam mimpi sekalipun.
Bisa saja mereka mirip dirimu, tetapi jangan pernah menuntut mereka jadi seperti
sepertimu.
Sebab kehidupan itu menuju ke depan, dan tidak tenggelam di masa lampau.
Kaulah busur, dan anak-anakmulah anak panah yang melucur.
Sang Pemanah mahatahu sasaran bidikan keabadian.
Dia menentangmu dengan kekuasaanNya,
Hingga anak panah itu melesat, jauh serta cepat.
Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
Sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat
Sebagaimana pula dikasihi-Nya busur yang mantap”.
Terjemahan lain
Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu
Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu
Karena mereka memiliki pikiran mereka sendiri
Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh tapi bukan jiwa mereka,
Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau
kunjungi meskipun dalam mimpi
Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu
Engkau adalah busur-busur tempat anak-anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup
diluncurkan
Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia meregangkanmu dengan
kekuatannya sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh
Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan
Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka ia juga mencintai
busur yang telah diluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.